Kekerasan fisik dan/atau seksual terhadap perempuan menurut status pekerjaan
Kekerasan fisik dan/atau seksual terhadap perempuan menurut status pekerjaan desktop
Deskripsi
Badan Pusat Statistik merilis hasil Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2016, menunjukkan angka prevalensi kekerasan fisik dan/atau seksual pada perempuan tidak bekerja lebih tinggi dibandingkan pada perempuan yang bekerja, baik pada periode selama hidup maupun setahun terakhir.
Sekitar 35,1 persen perempuan yang tidak bekerja mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual selama hidupnya, sedangkan pada perempuan yang bekerja prevalensi kekerasannya 32,1 persen selama hidupnya. Untuk periode setahun terkahir angka prevalensi kekerasan pada perempuan bekerja sekitar 8,1 persen dan 11 persen pada perempuan yang tidak bekerja.
Pelaku kekerasan dalam SHPN dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pasangan (suami, pasangan hidup bersama, dan pasangan seksual tinggal terpisah), dan selain pasangan (orang tua, mertua, kakek, paman, sepupu, tetangga, teman, guru, orang tak dikenal, dll).