Pada Januari 2021 penjualan eceran tumbuh negatif yakni -16,4 persen (yoy) yang tercermin dari Indkes Penjualan Riil (IPR). Nilai tersebut mengindikasikan penurunan sejalan dengan pola pasca perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Pada Februar mendatang, penjualan eceran diperkirakan akan membaik, meski masih mengalami kontraksi sebesar 16,5 persen atau kontraksi 0,7 persen (mtm), lebih kecil dibandingkan dengan kontraksi 4,3 persen (mtm).
Survei penjulan eceran yang dilakukan Bank Indonesia (BI) tiap bulan bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi. Selain itu, untuk melihat kecenderungan penjualan eceran dan konsumsi masyarakat. (RA)