Perbandingan nilai ekspor impor komoditas perkebunan, 2017
Gula tebu dan kapas adalah dua komoditas perkebunan yang membuat defisit terbesar dalam neraca perdagangan komoditas perkebunan pada 2017.
Indonesia sangat bergantung pada negara lain untuk komoditas kapas. Ketua Asosiasi Kapas Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan, produksi kapas Indonesia hanya dapat mencukupi 4 persen dari seluruh kebutuhan. Pada 2017 lalu, nilai impor kapas mencapai 2,1 miliar US dolar (Kontan.co.id).
Gula tebu lah yang membikin defisit terbanyak dalam neraca perdagangan komoditas perkebunan. Impor gula tebu pada 2017 mencapai 2,1 miliar US dolar.
Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyatakan impor gula inilah yang membuat gula tani tidak laku di pasaran. Dalam pernyataan sikap yang ditandantangani Dewan Pimpinan APTRI (28/8/2017, Bisnis.com) mereka menyatakan ada kelebihan 1,2 juta ton yang membanjiri pasar akibat impor pada 2016 llau. Akibatnya, gula tani musim giling 2017 tidak terserap pasar.
Selain kedua komoditas ini, dalam konteks komoditas perkebuna, Indonesia juga kebutuhan cengkeh dan tembakau pun masih tergantung dari impor. (MN)
Badan Pusat Statistik