Berdasarkan laporan keuangannya, pada 2018, Pertamina membukukan pendapatan sebesar 57,9 miliar dolar AS atau meningkat hingga 25,94 persen dari 2017.
Peningkatan ini terus berlangsung sejak 2016, saat pendapatan Pertamina sempat menurun dari tahun 2014 dan 2015.
Hal serupa juga terjadi pada kategori laba kotor dan aset yang terus menanjak. Laba kotor Pertamina mengalami kenaikan dari angka 8,37 miliar dolar AS ke 9,21 miliar dolar AS. Begitu juga dengan aset yang meningkat dari 57,4 miliar dolar AS pada 2017 ke angka 64,8 miliar dolar AS pada 2018.
Sementara itu, kenaikan juga mengiringi beban pokok penjualan Pertamina yang merangkak ke angka 42,7 miliar dolar AS dari semula 33,1 miliar dolar AS pada 2017. Kenaikan beban pokok penjualan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, termasuk melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sempat terjadi pada 2018. (TS)