Nilai impor bahan baku/penolong di Indonesia menunjukkan ketergantungan sektor industri terhadap bahan baku dari luar negeri. Dalam lima tahun terakhir, lebih dari 70 persen impor Indonesia adalah barang-barang bahan baku/penolong. Nilai impor pada 2017 lalu mencapai 14 miliar US$. Impor bahan baku ini di antaranya digunakan oleh industri kimia, industri tekstil dan produksi tekstil (TPT), industri elektronik, serta industri makanan dan minuman.
Sementara itu, barang modal berada di rentang 16 sampai 17 persen di lima tahun terakhir (berkisar antara 22 sampai 27 juta US$ setahun). Barang modal ini misalnya berupa alat angkut untuk industri, mobil penumpang, dan barang modal selain alat angkutan.
Impor barang konsumsi adalah jenis yang terus meningkat selama lima tahun terakhir. Dari mulai 13 juta pada 2013 sampai menjadi 14 juta US$ pada 2017 lalu. Salah satu faktor yang membuat naiknya impor barang konsumsi, menurut Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro (Beritagar, 14/11/2017), adalah meningkatnya jual beli online. Jika dilihat dari jenis detailnya, sebagaimana disebutkan dalam Statistik BPS 2016, barang konsumsi yang mendominasi impor adalah makanan dan minuman olahan untuk rumah tangga. (MN)