Neraca perdagangan Indonesia pada akhir Desember 2019 menngalami defisit sebesar US$0,03 miliar. Defisit ini menurun dibandingkan November 2019 yang mencapai hingga US$1,33 miliar. Sepanjang 2019, defisit neraca perdagangan mencapai US$3,2 miliar. Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2018 yakni US$8,7 miliar.
Defisit neraca perdagangan ini disebabkan oleh tingginya impor Indonesia dibanding nilai ekspornya. Pada Desember 2019 impor sebesar US$14,5 miliar atau menurun sebesar 5,47 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun, ekspor Indonesia pun meningkat sebesar 3,77 persen.
Selama lima tahun terakhir, defisit neraca dagang Indonesia terbesar pernah terjadi pada April 2019 yakni US$2,29 miliar. Sementara, surplus neraca dagang pernah terjadi pada September 2017 yang mencapai US$1,78 miliar. (RA)