INRIX, sebuah lembaga riset dan perusahaan transportasi berbasis di Inggris, Nilai Kemacetan Global 2017 (INRIX 2017 Global Scorecard). Salah satu hasil riset ini adalah rata-rata durasi terjebak macet di jam sibuk (peak hour in congestion) dalam setahun di tiap negara dan kota-kota yang diteliti. Satu tahun, dalam riset ini, didefinisikan sebagai 240 hari kerja.
INRIX 2017 Global Scorecard menganalisis kemacetan di 1.360 kota di 38 negara di lima benua dunia.
Di level dunia, Los Angeles, Amerika Serikat menjadi kota termacet di dunia. Rata-rata waktu terjebak macet pada jam sibuk di kota ini mencapai 102 jam setiap tahunnya. Atau setara dengan 30 menit terjebak macet setiap harinya. Di 10 besar kota termacet, Amerika selain Los Angeles, ada 4 kota lainnya yaitu New York City, San Fransisco, Atlanta, dan Miami.
Posisi kedua ditempati oleh ibukota Rusia, Moskow (91 jam). New York City di posisi berikutnya memiliki nilai yang sama.
Indonesia, yang menjadi kota termacet kedua di Asia, menempati urutan ke 12 di di antara 1.360 kota dalam riset ini. Lebih macet ketimbang Boston (60 jam, indeks kemacetan 10,6) dan dan ibukota Amerika Serikat, Washington DC (63 jam, indeks kemacetan 10,8). (MN)