Pada 2018, bencana hidrometeorologi mendominasi peristiwa bencana, 2.350 kejadian (96,9 persen), dibandingkan bencana geologi sebanyak 76 kejadian. Angka ini adalah catatan paling tinggi dalam 14 tahun terakhir.
Setahun sebelumnya jumlah kejadian bencana hidrometeorologi yakni 2.314 kejadian (99 persen) sementara geologi yakni 27 kejadian (1 persen).
Bencana hidrometeorologi berupa kejadian bencana banjir, gelombang ekstrim, kebakaran lahan dan hutan, kekeringan, dan cuaca esktrim. Bencana geologi yang sering terjadi adalah gempabumi, tsunami, letusan gunungapi, dan tanah longsor.(AA)